Goresan Mata Pena

Kita tidak pernah dapat memastikan apa yang akan terjadi pada diri kita. Dan  kita bisa tidak memastikan bahwa kita telah memenuhi syarat-syarat untuk menerima dan mengalami sesuatu. Yang bisa kita lakukan adalah memastikan bahwa kita telah memenuhi syarat-syarat itu sesuai pengetahuan kita.

Gerakan mahasiswa identik dengan aksi turun ke jalan. Namun, tidak selamanya gerakan itu harus turun ke jalan. Meskipun turun ke jalan telah menjadi budaya gerakan yang tidak boleh ditinggalkan sama sekali. Gerakan mahasiswa juga tidak selamanya berawal dari sebuah kegelisahan, kerisauan, dan keironian. Namun, gerakan mahsiswa juga bisa beranjak dari optimisme dan cita-cita besar untuk melakukan perubahan progressif (perubahan yang menjadikan sesuatu semakin baik dan bermanfaat), dan juga dapat beranjak dari sebuah peluang besar untuk melakukan perubahan. Gerakan mahasiswa tidak selamanya berada di luar ruangan, jauh dari kertas dan pena, serta selalu bercucuran keringat agar didengar. Namun, gerakan mahsiswa ada saatnya berada di dalam lingkaran pengambil kebijakan, saling bertukar dan beradu ide dan gagasan serta saling mendukung gagasan terbaik secara objektif. Pada kenyataannya juga, aksi adalah upaya untuk masuk ke dalam negosiasi. Gerakan mahasiswa bukan juga untuk

Foto-foto PMBU

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfaal 27). Ayat ini mengaitkan orang-orang beriman dengan amanah atau larangan berkhianat. Bahwa di antara indikator keimanan seseorang adalah sejauh mana dia mampu melaksanakan amanah. Demikian pula sebaliknya bahwa ciri khas orang munafik adalah khianat dan melalaikan amanah-amanahnya. Amanah, dari satu sisi dapat diartikan dengan tugas, dan dari sisi lain diartikan kredibilitas dalam menunaikan tugas. Sehingga amanah sering dihubungkan dengan kekuatan. Firman Allah: “Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS Al-Qhashash 27) Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata: ”Oleh karena itu wahai ikhwan kuatkanlah keimanan dan ruhiyah kalian, kuatkanlah ilmu dan tsaqafah kalian serta kuatkanlah fisik da

Pemuda dapat memenuhi perannya hanya dengan bergerak. Sementara gerakan hanya dapat dilakukan secara bersama-sama. Maka, jika pemuda ingin memenuhi perannya, ia harus bergabung atau membentuk suatu perkumpulan.

Ketika kita bertemu dan berkumpul, kita kuat dan dalam keadaan baik adalah hal yang wajar. Namun ketika kita sedang sendiri, kita kuat dan semakin baik, itu menunjukkan ikatan perjuangan telah menginternalisasi dalam diri kita. Meskipun kita tidak berkumpul. Ketika kita kembali berkumpul, kita punya cerita yang menarik untuk berbagi.

Manusia itu adalah tempatnya salah dan khilaf. Salah dan khilaf itu adalah godaan Syetan yang tak pernah berhenti menggoda manusia. Jika kau berharap semua orang tidak pernah melakukan kesalahan dan khilaf atau tidak punya keburukan, maka kau tidak akan pernah menemukannya.

Kita  sering mendengar istilah psikologi dan linguistic, tapi jarang sekali mendengar istilah psikolinguistik. Kalau psikologi mempelajari tentang jiwa atau proses-proses dan gejala mental, linguistik mempelajari bahasa, maka psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental atau psikologi dalam penggunaan bahasa. Dardjowidjojo (2008) membagi topik utama kajian psikolinguistik sebagai berikut: pertama, proses-proses mental yang dilalui oleh manusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakan orangdan memahami apa maksud. Kedua, proses-proses mental pada diri kita yang dapat membuat kita berujar seperti yang kita ujarkan. Ketiga, landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa.Keempat, bagaimana anak memeroleh bahasa mereka.

 "Engkau turut dalam sebuah organisasi, tapi apa yang kau tuju? Padahal dunia ini hanyalah sebuah perantara untuk mencapai tujuan akhir". Kampung Baru, 9 Februari 2014

KKN (Kuliah Kerja Nyata) mengandung sejuta kejutan bagi mahasiswa. Apalagi bagi mahasiswa FKIP unila yang KKN-nya diintegrasikan dengan PPK (Praktik Profesi Kependidikan) selama tiga bulan. Membangun tim, masuk ke lingkungan baru, melakukan interaksi dengan masyarakat, dan mengajar di sekolah selama tiga bulan, akan menjadi pengalaman paling berharga selama kuliah yang tidak akan pernah terlupakan. .............................................................................................................................................................. Tulisan ini berawal dari sebuah pertanyaan adik tingkat tentang KKN. "Kak ada buku semacam diktat KKN gak, yang berisi selama KKN itu kita harus ngapain aja?" seketika itu, saya langsung terpikir barangkali pertanyaan ini juga yang ada di benak adik-adik yang lainnya. "Oke gini aja, biar yang lain juga tau, kakak tulis dan kakak share di medsos nanti malem"..... .....................................